Selasa 24 Nov 2015 17:37 WIB

Hubungan dengan JK, Luhut: Baik-Baik Saja, Tadi Ketawa-Ketawa

Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan mengaku hubungannya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla baik-baik saja setelah beredar kabar terkait pencatutan nama Presiden dan Wapres guna pelancaran kontrak PT Freeport di Indonesia.

"(Hubungan dengan Pak JK) Baik-baik saja, tadi ketawa-ketawa. Saya juga tidak merasa bentrok dengan siapa-siapa," kata Luhut usai menemui Wapres Kalla di Kantor Wapres Jakarta, Selasa (24/11) sore.

Luhut datang ke Kantor Wapres melalui pintu samping, tidak seperti tamu-tamu Wapres lainnya, sekitar pukul 15.30 WIB.

Luhut mengaku kedatangannya ke kantor Wapres untuk melaporkan hasil pertemuannya dengan Deputi Perdana Menteri Singapura terkait Flight Information Region serta soal ratifikasi perjanjian pertahanan dan ekstradisi dengan Singapura.

"Tadi saya dari (kantor) Presiden, kebetulan lagi tidak ada, makanya saya kemari. Sudahlah, kok curiga-curiga saja," tambahnya.

Menkopolhukam juga mengaku tidak ada pembicaraan mengenai Ketua DPR Setya Novanto yang dituding Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said sebagai pemeras PT Freeport Indonesia supaya perpanjangan kontrak perusahaan asal Amerika Serikat itu lancar.

"Tidak ada. Kita tidak ada urusan dengan itu. Tidak usahlah (dibahas) itu, lebih baik kita ngomong soal bagaimana Republik ini," kata Luhut.

Terkait dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla oleh salah seorang politikus terhadap petinggi Freeport, Luhut menegaskan tidak ada pencatutan atas nama siapa pun. "Tidak ada itu pencatutan, kita lihat saja dulu. Untuk apa kita heboh-heboh? Tenang-tenang sajalah, we'll be okay," katanya.

Dia juga enggan menanggapi terkait sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) yang akan dijalani oleh Setya Novanto. "Tidak tahu, saya tidak mau urusin itu. Tidak ada waktu," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement