REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Arief Rosyid mengaku organisasinya tidak ragu menjalani proses audit kongres yang akan dilakukan. Audit kongres ke-29 HMI tersebut akan dilakukan oleh pihak independen dan kompeten.
“Audit ini akan menentukan dan melaporkan kesesuaian antara proses yang telah kami jalankan dengan laporan pembuktiannya. Ini tekad kami dan tanggung jawab,” ujarnya dalam siaran pers yang diberikan kepada Republika.co.id, Selasa (24/11).
Baca: HMI Siap Transparan Soal Dana Kongres Rp 7 Miliar
PB HMI memastikan akan melibatkan Kantor Akuntan Publik Ishak, Saleh, Soewondo & Rekan untuk melakukan audit keuangan terhadap pembiayaan kongres HMI. Pihak auditor, lanjutnya, akan mengevaluasi bukti dan laporan keuangan kongres sesuai dengan kaidah manajemen keuangan.
Arief mengatakan, sebagai organisasi pemuda terbesar yang akan mencetak calon pemimpin bangsa, langkah PB HMI untuk melibatkan audit keuangan ini merupakan bukti nyata bahwa HMI menjunjung tinggi transparasi dan akuntabilitas publik.
Kongres HMI ke-29 disebut-sebut menelan anggaran hingga Rp 7 miliar. Dari pemeritah provinsi Riau yang menjadi tuan rumah, organisasi ini mendapat bantuan dari APBD Rp 3 miliar. Anggaran tersebut sebelumnya diajukan sebesar Rp 5,3 miliar. Sedangkan, sisanya dari dana APBN, bantuan alumni dan pihak swasta. Jika ditotal, anggaran penyelenggaraan kongres disebut-sebut mencapai Rp 7 miliar.
Baca: Anggaran Kongres HMI Lebih Besar dari Dana Pencegahan Kebakaran di Riau