REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unjuk rasa kerap identik dengan panasnya terik matahari. Namun hal itu tidak menghalangi seorang Polisi wanita (Polwan) Bripda Khulut Arik Agustia untuk bertugas mengawal dan mengamankan aksi unjuk rasa. Polwan berjilbab itu juga mengaku panas matahari bukanlah masalah demi melayani kebutuhan masyarakat.
Khulut menjelaskan awal mula dia mengikuti rekrutmen anggota kepolisian untuk pertama kali, sempat gagal lolos. Kala itu, ia gagal memenuhi kelengkapan persyaratan. Namun hal itu tak membuatnya putus asa untuk berseragam korps tribarata. Alhasil ia mencoba rekrutmen untuk kedua kalinya.
"Ketika rekrutmen kedua itu saya berhasil diterima menjadi anggota Polwan di Jawa Timur dan kini diperbantukan di NTMC Polda Metro Jaya," ujarnya ketika ditemui pada Rabu, (25/11).
Menurut perempuan yang baru saja menjadi Polwan selama enam bulan itu, dia kadang "digoda" oleh pria yang melihatnya ketika bertugas di lapangan. Tapi ia menanggapi hal tersebut dengan senyum ramah saja. "Kalau digodain sih saya bisa tegas tapi asalkan wajar saja, tidak masalah tuh," jelasnya.
Ketika disinggung perihal penggunaan jilbabnya, ia merasa beruntung lantaran anggota Polwan telah diizinkan menggunakan jilbab. Sehingga ia bisa melanjutkan kebiasaannya menggunakan jilbab ketika telah menjadi Polwan.
"Sebelum jadi Polwan sudah pakai jilbab, jadi ketika sudah sebagai Polwan ada wacana boleh pake jilbab saya izin ke atasan untuk diperbolehkan pakai jilbab. Akhirnya saya mantap memutuskan untuk pakai jilbab," jelasnya.