REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat yang bermukim di kawasan daerah aliran sungai atau dekat perbukitan diimbau waspada bencana banjir dan longsor pada Desember 2015 dan Januari 2016.
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memperkirakan akan terjadi banjir dan longsor pada Desember dan Januari seiring meningkatnya curah hujan dan puncak musim hujan. "Daerah rawan banjir Indonesia berada di sepanjang pantai timur Sumatera, jalur Pantura Jawa, pesisir Kalimantan, dan daerah-daerah sepanjang aliran sungai," ungkapnya di Jakarta, Jumat (27/11).
Berdasarkan peta ancaman bahaya banjir Indonesia diperkirakan 315 kabupaten/kota berada di kawasan ancaman banjir sedang-tinggi dengan penduduk sekitar 63,7 juta jiwa. Sedangkan peta ancaman bahaya longsor Indonesia mencakup 274 kabupaten/kota yang berada di wilayah pegunungan dan perbukitan terancam longsor sedang-tinggi dengan penduduk 40,9 juta jiwa.
Untuk mewaspadai bencana longsor, masyarakat bisa melihat gejala sebelum terjadi longsor seperti air sumur yang tiba-tiba mengeruh, tanah mulai retak, serta tanah dan bukit bergetar.
Selain itu warga diimbau untuk segera menghindar apabila terdapat kerikil yang berjatuhan dari bukit atau dataran yang lebih tinggi, air tanah keluar secara tiba-tiba dari rongga retakan, terdapat pohon dan ranting yang hanyut di sungai dan air sungai mengering ketika hari masih hujan.
Adapun langkah untuk mencegah bahaya banjir yakni untuk mematikan arus listrik saat air mulai masuk ke rumah dan permukaannya meninggi, mengamankan cairan atau zat beracun atau berbahaya agar tidak mencemari air, dan mengungsi ketika air banjir yang tinggi sudah menghambat aktivitas dan tak kunjung surut.