Ahad 29 Nov 2015 13:39 WIB

Delapan Desa Rawan Longsor Dipasangi EWS

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Esthi Maharani
Longsor
Longsor

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA –- Ada delapan desa rawan bencana longsor akan dipasangi alat Early Warning System (Sistem Peringatan Dini) bencana alam. Desa tersebut yakni Desa Kaliajir Kecamatan Purwonegoro, Desa Beji Kecamatan Pandanarum, Desa Kalibombong Kecamatan Kalibening, Desa Giritirta Keamatan Pejawaran, Desa Karekan Kecamatan Pagentan, Desa Slatri Kecamatan Karangkobar, Desa Gumingsir Kecamatan Pagentan, dan Desa Bantar Kecamatan Wanayasa.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Catur Subandrio, peralatan EWS tersebut merupakan bantuan dari BNPB.

''Saat ini, dua anggota konsultan yang merupakan ahli penanganan bencana longsor dari Jepang sedang melakukan survey. Dalam survey tersebut, akan ditentukan dimana peralatan EWS akan dipasang sehingga akan dapat mendukung efektifitas penggunaannya,'' jelasnya, Sabtu (29/11).

Catur menyebutkan, dalam pemasangan alat tersebut, lokasi yang dipilih mempertimbangkan berbagai aspek. Antara lain, lokasi kerawanan, adanya sinyal seluler, dan pemancaran sinyal melalui satelit.

Dengan mempertimbangkan semua aspek tersebut, maka peringatan dini adanya bencana bisa segera diketahui warga sekitar. Selain itu, data juga masuk ke server data BNPB untuk diteruskan ke lembaga yang ada di daerah bencana.

''Harapan saya, alat ini bisa segera berfungsi maksimal sehingga dapat meminimalisasi adanya korban jiwa jika terjadi bencana,'' jelasnya.

Wakil Bupati Hadi Supeno, saat meninjau lokasi rawan longsor di Desa Kaliajir Kecamatan Purwonegoro, juga meminta masyarakat untuk memanfaatkan sarana apa saja sebagai peringatan dini terjadinya bencana.

''Sebelum sarana-sarana EWS berteknologi tinggi berfungsi optimal, masyarakat bisa menggunakan sarana apa saja sebagai prangkat EWS, seperti kentongan,'' jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement