Ahad 29 Nov 2015 22:25 WIB

Satu Prajurit TNI Tewas Ditembak Jaringan Teroris Santoso

Pasukan TNI melakukan patroli di kawasan yang diperkirakan sebagai tempat latihan teroris di Poso.
Foto: reuters
Pasukan TNI melakukan patroli di kawasan yang diperkirakan sebagai tempat latihan teroris di Poso.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Jaringan kelompok teroris Santoso berhasil menembak mati satu orang prajurit TNI Kodam VII Wirabuana yang bertugas di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Penembakan salah satu prajurit TNI dari satuan Batalyon Infanteri (Yonif) 712/ Wiratama Manado itu dibenarkan oleh Kolonel CZI I Made Sutia di Makassar, Ahad (29/11).

"Benar ada anggota kami yang ditembak dan saat ini masih mengumpulkan data-data di lapangan," ujarnya singkat.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, prajurit TNI yang tewas tertembak itu diketahui bernama Sersan Kepala (Serka) Zainuddin yang juga merupakan warga asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Serka Zainuddin yang tergabung dalam Tim Bravo15 dalam operasi Camar Maleo, tewas saat terjadi kontak tembak dengan orang yang tidak dikenal (OTK) yang diduga dari kelompok teroris Santoso pada Minggu, sekitar pukul 10.00 Wita.

Laporan anggota intelijen di lapangan jika kontak tembak tersebut terjadi di sekitar Desa Maranda, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso atau sekitar enam kilometer dari Dusun Gayatri.

Korban yang meninggalkan satu orang anak dan istri itu ditembak pada titik koordinat 01.15'17.69 LS 120.31'40.67 BT (Bujur Timur). Jenazah korban usai ditembak langsung dievakuasi menggunakan helikopter.

Pada pukul 17.00 Wita, jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sulteng untuk dilakukan visum et repertum dan pembersihan pada jenazah. Petugas forensik yang memeriksa korban menemukan luka tembak pada punggung atas kanan (skavula). Proyektil masih bersarang di dalam tubuh jenazah.

Rencananya, malam ini jenazah akan diberangkatkan menuju ke Makassar, Sulawesi Selatan dengan menggunakan pesawat komersil Citilink untuk disemayamkan di rumah duka Kabupaten Takalar, Sulsel.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement