Senin 30 Nov 2015 09:03 WIB

Afrizal Sinaro: Saya Hanya Ingin Berbuat untuk Ikapi

Afrizal Sinaro (kanan) berbincang dengan Mendikbud Anies Rasyid Baswedan.
Foto: Dok Ikapi DKI
Afrizal Sinaro (kanan) berbincang dengan Mendikbud Anies Rasyid Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta mencalonkan H Efi Afrizal Sinaro sebagai calon ketua ketua umum Ikapi Pusat priode 2015-2020. Calon tunggal yang merupakan keputusan rapat Pengurus Ikapi DKI Jakarta itu akan diajukan pada Musyawarah Nasional (Munas) Ikapi yang akan digelar di  Hotel Mercure Ancol Jakarta, 3-5 Desember 2015.

Menanggapi keputusan rapat Pengurus Ikapi DKI Jakarta tersebut, Afrizal Sinaro menyatakan kesiapannya.  “Insya Allah saya siap. Saya hanya ingin berbuat untuk Ikapi. Dengan dukungan semua dan kebersamaan kita, semua kesulitan dan persoalan  perbukuan akan lebih baik,” kata Afrizal Sinaro saat dihubungi Republika, Senin (30/11) pagi.

Afrizal yang memimpin Ikapi DKI Jakarta selama dua priode(2008 -2011 dan 2011-2016) menambahkan, mengurus Ikapi perlu pengorbanan. Korban waktu, tenaga, dan pikiran, paling sedikit korban perasaan. “Oleh karena  itu, mari kita bersama-sama memberikan yang terbaik untuk Ikapi.   Baik kita sebagai  pengurus maupun sebagai anggota,” tutur Afrizal.

Menurut  pencinta buku dan dunia pendidikan yang juga aktif di gerakan Ayo Membaca Indonesia (Amind) itu,  kecintaan dan keikhlasan itu sangat diperlukan.

“Kecintaan dan keikhlasan  pengurus maupun anggota berbuat terbaik   untuk  Ikapi tentunya akan menambah kekuatan kita dalam  mengangkat marwah Ikapi  pada masa yang akan datang. Terakhir tentu dengan doa kita bersama, semoga Allah SWT  memberikan jalan yang terbaik untuk  kita semua,” papar Afrizal Sinaro.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement