REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penulis novel Habiburahman el Shirazy menilai karya sastra Islami merupakan tauhid yang paling pokok bagi umat manusia. Tauhid ini ujungnya akan berbuah akhlakulkarimah.
"Maka sastra yang memiliki nilai Islam secara otomatis akan membentuk karakter anak bangsa. Karena nilai pokoknya tauhid dan buahnya akhlak karimah itulah inti dari karakter anak bangsa," ujar Kang Ebik kepada Republika.co.id, Senin (30/11).
Menurutnya, animo masyarakat terhadap karya sastra Islami sudah cukup bagus. Hanya saja jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas muslim maka seharusnya proses penjualan karya sastra Islam dapat ditingkatkan.
Dalam proses pengembangan karya sastra Islam tentu memiliki kendala. Kendala pertama terkait minat baca dan tulis. Karya sastra tidak terlepas dari membaca dan menulis. Perkembangan karya sastra Islami akan sangat berpengaruh pada seberapa banyak orang yang membaca dan menulis karya sastra.
Kendala lainnya yaitu kurangnya apresiasi bagi karya sastra Islam di kalangan akademisi. Karya satra Islami belum mendapat apresiasi seperti karya sastra konvensional atau karya sastra barat. Padahal literatur sastra Islam begitu banyak.
Karena belum adanya apresiasi di kalangan akademisi ini maka karya sastra Islami belum masuk dalam kurikulum pendidikan. Baik dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Padahal jika karya satra islam dapat masuk ke dalam kurikulum pendidikan maka perkembangannya akan lebih bagus.