REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin mengakui atas inisiatif sendiri merekam pertemuan dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto dan pengusaha Reza Chalid mengunakan telepon genggam.
"Dari pertermuan kedua saya berpikir. Tidak ada yang menyuruh saya, saya merekam dengan hp saya. Kenapa? Saya sendirian, ini integritas saya," kata Presdir PT. FI Maroef Sjamsudin saat memberikan keterangan di sidang Mahkamah Kehormatan Dewan di Senayan Jakarta, Kamis (3/12).
(Baca: 'Setya Novanto tidak akan Mundur, Sudirman Said Malah Bisa Dilaporkan')
Maroef menjelaskan bahwa dalam pertemuan kedua, merasa kaget karena Ketua DPR Setya Novanto ditemani oleh pengusaha M Reza Chalid. Maroef mengaku tidak kenal sama sekali dengan Reza Chalid. Maroef menuturkan bahwa dalam pertemuan kedua sudah dibicarakan masalah "smelter" dan perpanjangan kontrak.
"Setelah pertemuan kedua itu, saya melakukan analisis pribadi dan insting. Kenapa pembicaraan kok diluar bisnis tapi perpanjangan kontrak, kenapa dibicarakan ketua DPR, tapi kok tidak melibatkan koleganya Komisi VII?. Tetapi kok pengusaha Riza Chalid," ucap Maroef, mempertanyakan.
(Baca: Aneh... Pelapor Malah Diperlakukan MKD Seperti Pesakitan)
Dalam penjelasan lainnya, Maroef mengaku setelah pertemuan kedua mendapatkan sms dari Riza Chalid yang mengajak dilakukan pertemuan kembali. Dan setelah di cek silang dengan staf Ketua DPR Setya Novanto memang benar ada undangan untuk bertemu kembali bertiga.
"Akhirnya pertemuan terjadi pada 8 Juli 2015. Yang menentukan tempat lokasi dan waktunya adalah staf ketua DPR," ungkap Maroef. Maroef juga menegaskan bahwa isi rekaman yang diberikan kepada menteri ESDM Sudirman Said sama persis dengan yang telah diperdengarkan sidang MKD.