Kamis 03 Dec 2015 16:42 WIB

Butuh Tujuh Tahun untuk Susun Kamus Istilah Keagamaan

Rep: Marniati/ Red: Andi Nur Aminah
Inovasi penyusunan kamus disusun untuk memudahkan pembacanya.
Foto: Republika/Agung Supriyanto/ca
Inovasi penyusunan kamus disusun untuk memudahkan pembacanya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kementerian Agama (Kemenag) Abd Mas'ud mengatakan proses pembuatan Kamus Istilah Keagamaan (KIK) dilakukan enam hingga tujuh tahun. Penyusunannya dilakukan dengan melibatkan banyak tokoh-tokoh agama. 

"Sumber dalam pembuatan kamus ini dapat dipertanggungjawabkan," uajrnya Kamis (3/12). 

Mas'ud mengatakan, KIK memuat 9.000 istilah  keagamaan  yang terdiri dari semua agama resmi di Indonesia. Yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

(Baca Juga: Kamus Istilah Keagaamaan untuk Hindari Kesalahpahaman Makna Antar Umat Beragama).

Menurutnya, KIK ini baru pertama kali ada di Indonesia. Saat ini kamus tersebut baru dicetak 5.000 eksamplar. Dia mengatakan, nanti akan diperbanyak oleh masing-masing direktorat yang ada di Kementerian Agama. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement