REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Freeport Indonesia menyatakan siap menggelontorkan dana tambahan sebesar 700 juta dolar AS atau sekitar Rp 9,6 triliun untuk pembangunan fasilitas pemurnian bijih atau smelter di Gresik, Jawa Timur.
Presiden Direktur Freeport Maroef Sjamsoeddin menyatakan bahwa akhir tahun ini dana tersebut disiapkan untuk melanjutkan kontrak engineering procurement (EPC). "Iya (setoran 700 juta dolar AS pada Desember ini)," kata Maroef singkat di sela kedatangan Maroef ke Mahkamah Kehormatan DPR, Kamis (3/12).
Sementara itu, VP Corporate Communication Riza Pratama menambahkan bahwa dana 700 juta dolar AS tersebut adalah bagian dari pembangunan smelter yang sebelumnya memang disepakati dengan pemerintah. Totalnya, investasi Freeport di smelter Gresik senilai 2,3 miliar dolar AS.
Sebelumnya Freeport mengajak PT Newmont Nusa Tenggara untuk pembangunan smelter di Gresik. Hanya saja, Newmont dianggap tidak menunjukkan kejelasan sikap sehingga pihak Freeport memutuskan membangun smelter secara mandiri.