REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kereta Listrik Commuter Line mengalami kecelakaan di perlintasan Muara Angke, Jakarta Utara. Kecelakaan tersebut melibatkan sebuah bus metromini.
Belasan penumpang metromini pun dikabarkan tewas. Sementara seluruh penumpang KRL dilaporkan selamat. (Baca: KRL Tabrak Metromini di Angke)
Terkait hal tersebut, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengimbau kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Thahaja Purnama untuk lebih berperan menertibkan angkutan metromini.
"Karena izin metromini itu bukan di Kemenhub, tapi di Gubernur," kata Jonan saat dihubungi, Ahad (6/12).
Jonan pun mengaku belum mendengar langsung perihal kecelakaan antara kereta dan bus Metromini tersebut. Jonan pun menyebut wacana penghapusan lintasan kereta api sebidang sudah lama dicetuskan. Dia menyarankan agar lintasan kereta api bisa di atas fly over atau di terowongan.
"Harus lewat fly over atau underpass karena trafic-nya banyak sekali. Tapi itu tidak berarti melegitimasi orang itu melintas pintu perlintasan, kalau menerabas ya itu pasti masalah," ujar Jonan.
Sementara itu, Corporate Communication Manager PT KCL Eva Chairunnisa mengatakan penumpang KCL seluruhnya selamat. Menurut Eva, Metromini terseret sampai peron sehingga mengakibatkan selang air brake pecah.
"13 penumpang Metromini pun meninggal dunia." (Baca: Banyak Korban Tewas dalam Kondisi Mengenaskan)
Eva mengatakan saat ini evakuasi masih berlangsung. Nantinya, KRL akan dibawa ke Jatinegara untuk melakukan perbaikan.