REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sinergi Data Indonesia (SDI) melansir survei, elektabilitas petahana (incumbent) Suhaili FT yang berpasangan dengan, Pathul Bahri berada di urutan pertama dalam proses Pilkada serentak Rabu (9/12) mendatang. Hal itu jika dibandingkan dengan empat pasangan calon lain. Sebabnya, masyarakat menilai petahana mampu memperlihatkan kinerja baik dalam proses pembangunan di Lombok Tengah.
“Survei yang dilakukan November lalu, elektabilitas petahana berada di urutan pertama, sementara pasangan calon lainnya berada di bawahnya,” ujar Direktur Sinergi Data Indonesia (SDI), Barkah Pattimahu kepada wartawan, Senin (7/12).
Ia menuturkan, elektabilitas petahana berada di urutan pertama disebabkan selama kepemimpinan lima tahun ke belakang masyarakat puas dengan kinerja yang dilakukan mencapai 70 persen. Terutama, menyangkut pembangunan infrastruktur jalan, pengurangan pengangguran, dan penanggulangan kemiskinan.
Barkah menilai, upaya kampanye hitam yang ada terhadap petahana tidak berdampak. Sebab, masyarakat menilai kepemimpinan Suhaili FT positif. Selain itu, masyarakat menilai 50 hingga 60 persen pemerintahan di era petahana bebas dari praktik korupsi.
Sementara, Barkah menambahkan keberadaan pemilih mengambang (swing voter) sebanyak 20 persen di pilkada Lombok Tengah tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pasangan calon. “Swing voter tidak signifikan kalaupun pindah ke pasangan calon lain tidak berpengaruh,” ujarnya.
Menurutnya, survei yang dilakukan menggunakan metode multistage random, dengan jumlah responden mencapai 440 orang dan margin eror 4,8 persen. Survei sendiri dilakukan pada akhir November ini.
Lima pasangan calon yang akan mengikuti Pilkada serentak di Lombok Tengah adalah pasangan petahana Suhaili FT bersama Pathul Bahri, pasangan Lalu Wiratmaja dan Badrun N (Jadi), pasangan Lalu Gede Wirasakti dan lalu Wirajaya (Sakti Jaya), pasangan Suharto dan Lale Widare (lailatul Qadar), dan pasangan lalu Suprayanto dan Zainul Aidi.