REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memperkirakan intensitas hujan di wilayah DI Yogyakarta (DIY) akan terus meningkat. Pasalnya sejak akhir November lalu sebagan besar wilayah DIY sudah masuk musim penghujan. Curah hujan juga sudah merata di seluruh DIY.
"Intensitas hujan akan terus meningkat hingga puncaknya Februari mendatang," ujar Koordinator Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Joko Budiono, Rabu (9/12).
Karenanya pihaknya menghimbau agar masyarakat waspada terhadap ancaman bencana longsor dan banjir saat musim penghujan.
Dia mencontohkan, hujan lebat yang melanda DIY pada Selasa (8/12) kemarin. Hujan lebat dengan durasi yang cukup lama melanda hampir di semua wilayah di DIY. Hujan leba tersebut disertai angin kencang yang menyebabkan pohon-poohon di wilaayah Sleman, Bantul dan wilayah lain tumbang.
"Curah hujan kemarin Selasa (8/12) memang cukup lebat yaitu berkisar 75,1 mm/hari itu kategori hujan lebat dengan kecepatan angin lebih dari 10 knot," katanya.
Hujan lebat yang terjadi kemarin, jelas dia, disebabkan sebagian besar wilayah DIY sudah memasuki musim penghujan. Hujan lebat sendiri disertai angin kecang akibat adanya konvergensi atau pertemuan angin di atas Pulau Jawa.
Menurut dia, hujan lebat disertai angin kencang tersebut tidak hanya terjadi di darat, tetapi juga di laut. Pasalnya, konvergensi juga terlihat di Samudra Indonesia, dekat dengan Pulau Jawa.
"Sebaiknya masyarakat, termasuk termasuk para nelayan lebih waspada dan berhati-hati saat turun hujan," katanya