REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Partisipasi pemilih di Kota Depok dinilai rendah dalam Pilkada serentak.
Ketua Tim Sukses (Timses) pasangan calon Idris-Pradi, Nuroji memantau, tingkat partisipasi pemilih hanya sekitar 50-55 persen.
"Ini jauh dari target KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah) yang menargetkan 70 persen. Karena memang sosialisasinya kurang," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini, Rabu (9/12).
Ia memerinci, hasil pantauan di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) rata-rata kehadiran hanya 50 persen saja dari total pemilih yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Seperti di TPS 32 RW 009, Beji, Depok dari pantauan pukul 11.30 baru 233 pemilih yang datang. Padahal jumlah DPT sebanyak 454 orang.
"Kita sudah berkali-kali mengimbau lewat pengeras tapi seperti inilah kondisinya," kata Suharto, petugas KPPS.
Demikian halnya di lima TPS yang ada di Kampung Pilkada, Jalan Nanas Depok Jaya. Dari lima TPS, yaitu TPS 10, 11, 12, 13, dan 14 terlihat rendah partisipasinya. Padahal lima TPS itu sudah dihias semenarik mungkin dengan tema Betawi, batik, dan pakaian nasional lainnya.
Ketua KPU Kota Depok Titik Nurhayati menampik temuan rendahnya minat pemilih. Ia mengklaim, partisipasi kali ini tidak jauh berbeda dengan tingkat partisipasi pada Pileg 2014 yang mencapai 68,20 persen dari 1.253.483 pemilih.