Jumat 11 Dec 2015 11:03 WIB
Pilkada 2015

Pilkada Memanas, Kapolda Sulselbar Koordinasi dengan Pasangan Calon

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Bilal Ramadhan
Grafik perolehan suara pilkada ketika melakukan hitung cepat di Jakarta, Rabu (9/12).
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Grafik perolehan suara pilkada ketika melakukan hitung cepat di Jakarta, Rabu (9/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dua hari pasca pemungutan suara pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak, situasi beberapa daerah di Sulawesi Selatan mulai memanas. Seperti yang terjadi di Kabupaten Gowa, dimana massa pasangan nomor urut satu mengepung kantor Panwaslu.

Bahkan massa dan pihak kepolisian yang berjaga sempat bentrok. Terkait situasi ini, Kapolda Sulselbar Irjen Pol Pudji Hartanto Iskandar mengatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dan penjagaan di daerah yang memang terpantau memanas.

Untuk di kantor Panwaslu Gowa, kepolisian ‎terpaksa melakukan pembubaran massa karena ditakutkan terjadi hal yang tidak diinginkan. Meski demikian, setelah kejadian tersebut, pihaknya belum berpikir menambah personil kepolisian.

"Tidak ada penambahan pasukan, situasi sudah kondusif. Semalam mereka melakukan pelaporan, namun karena tuntutannya tak bisa diputuskan oleh Panwaslu mereka mulai menekan," kata Pudji, Jumat (11/12).

Menurut Pudji, selain Gowa daerah lain yang sempat memanas adalah Kabuapaten Soppeng dan Barru. Hanya saja, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan masing-masing pasangan calon (Paslon) serta tim sukses untuk tidak melakukan tindakan yang berlebihan dan memicu kerusuhan.

"Tiap hari saya berkoordinasi dengan pasangan calon, kalau ada yang tidak sesuai silahkan tempuh jalur hukum yang ada, misalnya mengadu ke Panwaslu. Untuk perolehan suara saya harap tunggu hasil resmi dari KPUD," ujar Pudji.

Dia menambahkan, Polda Sulselbar terus mengelar Operasi Mantap Praja 2015 sampai tanggal 17 Desember, setelah KPU mengumumkan hasil final penghitungan cepat. "Tapi bisa kita perpanjang tergantung kondisi wilayah," jelas Pudji.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement