REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Partai Golkar mengklaim memenangkan 135 daerah di pilkada serentak 9 Desember kemarin. Kemenangan ini sudah melebihi target yang ditetapkan partai yang hanya sebesar 45 persen dari seluruh daerah yang diikuti Golkar.
Dari 52 persen kemenangan yang diraih ini, Golkar mencatat kemenangan banyak diraih dari kader yang diusung Golkar sendiri. “Sebanyak 80 persen calon kepala daerah dari kader Golkar,” kata Wakil Ketua Umum Golkar hasil munas Bali, Nurdin Halid pada Republika.co.id, Jumat (11/12).
Beberapa daerah yang mencatat kemenangan sapu bersih dan kemenangan telak terjadi di Banten, Jawa Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Daerah Istimewa Yogyakarta, Lampung, Kalimantan Barat, Maluku, Kalimantan Timur, Jambi, Jawa Timur, Riau, Sumatera Barat dan Papua.
Kemenangan ini dinilai sangat menggembirakan bagi seluruh kader Golkar. Sebab, sebelum pilkada dilaksanakan, Golkar menghadapi hantaman badai konflik dualisme kepengurusan. Ditambah lagi, jelang hari pelaksanaan pilkada, Golkar kembali dihantam isu negatif saat salah satu kadernya, Setya Novanto tersangkut skandal ‘Papa Minta Saham'.
“Tapi terbukti setelah pilkada, kita tetap mampu mencatatkan kemenangan sebesar 52 persen dari 246 yang diikuti Golkar,” ujar Nurdin.