REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit hepatitis di Kabupaten Bogoar. Pasalnya, hepatitis merupakan satu dari penyakit menular yang kerap terjadi di musim penghujan.
"Statusnya waspada. Selain hepatitis, kasus lain yang kerap ditemui antara lain ISPA, diare, demam berdarah, termasuk keracunan makanan," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2PKL) Dinkes Kabupaten Bogor, Kusnadi, Sabtu (12/12).
Kusnadi berkata, ditemui sejumlah kasus hepatitis A di Kabupaten Bogor selama tahun 2015. Selain puluhan pengidap hepatitis A yang terungkap di IPB, kasus berskala besar lain juga ditemui di Pesantren Darul Muttaqien, Parung.
Oktober 2015, 95 santri di pesantren tersebut positif mengidap hepatitis A. Penyebab kasus masif tersebut diduga terjadi akibat kondisi air yang kurang bersih. "Kasus tersebut telah ditanggulangi dan seluruh santri sudah dinyatakan sembuh," kata dia.
Hepatitis A menular secara fecal-oral dengan sarana makanan dan minuman yang terkontaminasi. Umumnya, hepatitis A sembuh dengan sendirinya dengan pemberian obat-obatan dan istirahat cukup.
Meski demikian, Dinkes tetap mengambil langkah serius untuk penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) hepatitis A di IPB yang kini sedang terjadi.
Dinkes akan memberikan penyuluhan kepada mahasiswa dan pemilik kantin di dalam dan luar IPB agar kesadaran menjaga kebersihan lingkungan meningkat.
"Dalam waktu dekat akan dilakukan pula kaporisasi sumur gali di IPB dan disinfektan di asrama-asrama mahasiswa," tutur Kasi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kabupaten Bogor Didik Supriyono.