REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Peneliti Australia temukan kandungan logam berat dan jejak DNA binatang langka dalam produk obat-obatan tradisional asal Cina.
Obat tradisional Cina (TCM) bagi sebagian kalangan masyarakat telah lama dianggap sebagai metode pengobatan yang lebih alami dan menggunakan tanaman obat-obatan atau herbal.
Tapi sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Curtin, Universitas Murdoch dan Universitas Adelaide mendapati 90 persen dari 26 obat-obatan tradisional Cina yang banyak tersedia di pasaran setelah diuji ternyata tidak layak dikonsumsi manusia.
Setengah dari obat-obatan itu mengandung zat ilegal, termasuk logam beracun, obat kimia, obat perangsang serta DNA hewan. Semua kandungan ini tidak ada yang tercantum pada label produk.
Produk obat-obatan tradisional Cina (TCM) merupakan industri dengan nilai miliaran dolar dan diperkirakan 50 persen warga Australia menggunakannya sebagai pengobatan alternatif.
Untuk meneliti kandungan TCM ini, para peneliti menerapkan metode baru yang melibatkan pemisahan DNA yang sangat sensitif, pengujian tingkat racun dan logam berat.
Penelitian ini tidak mengungkapkan merek TCM yang mereka kaji, namun memastikan mereka membelinya di outlet penjual obat resmi di Adelaide yang juga tersedia di pasaran oleh penjual dan ritel lain secara nasional.
Peneliti utama dari Universitas Curtin, Profesor Michael Bunce mengatakan hasil dari penelitian ini sangat mencengangkam.
Baca juga: Peristiwa Unik Januari 2015: Mulai dari Tahanan Muslim Berjenggot Hingga Makam Ratu Firaun