Kamis 17 Dec 2015 17:13 WIB

Adegan Kunci Star Wars Bocor Diduga dari Indonesia, Kok Bisa?

Rep: Reiny Dwinanda/ Red: Indira Rezkisari
Lupita Nyong'o, dari kiri, Daisy Ridley, John Boyega, J.J. Abrams, Carrie Fischer, Adam Driver dan Harrison Ford berpose di karpet merah premier Star Wars ketujuh di London, Inggris, (16/12).
Foto: AP
Lupita Nyong'o, dari kiri, Daisy Ridley, John Boyega, J.J. Abrams, Carrie Fischer, Adam Driver dan Harrison Ford berpose di karpet merah premier Star Wars ketujuh di London, Inggris, (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, Bocoran adegan kunci Star Wars: The Force Awakens disebut beredar di publik. Konon, bocorannya berasal dari Indonesia. Laman TMZ melansir kabar tersebut, Rabu (16/12).

Kok bisa?

Ketika menerima undangan premiere Star Wars: The Force Awakens, Republika.co.id membaca ketentuan yang melarang perekaman. Seluruh ponsel, termasuk yang tak memiliki fitur perekaman audio ataupun video, tak boleh dibawa masuk ke dalam studio. Demikian pula dengan kamera, laptop, dan tablet. Konsol games pun termasuk barang yang dilarang untuk dibawa masuk.

Seluruh peranti elektronik tersebut harus dititipkan kepada petugas. Di pintu masuk, ada petugas yang memeriksa tas maupun kantong pakaian tamu undangan. Mereka yang kedapatan masih membawa barang yang dilarang tersebut dicegah masuk.

Meskipun demikian, Republika.co.id masih menemukan beberapa penonton yang dengan leluasa mengoperasikan ponsel cerdasnya ketika sudah berada di dalam studio 4 XXI Senayan City pada pukul 20.45 WIB.

Penggemar Star Wars: The Force Awakens menyesalkan tindakan tak bertanggung jawab tersebut. Bagi Rahmat Hariadi, seorang penggemar semestinya menegakkan etika menonton yang dikenal sebagai "My Force Awakens Policy", yakni hear no spoiler, see no spoiler, share no spoiler.

Lewat akun sosial medianya, ia memajang meme My Force Awakens Policy tersebut diiringi komentar, "Tolonglah..."

Duh, gemes ya!

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement