REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau), Marsekal Pertama TNI Dwi Badarmanto, membenarkan dua pilot pesawat latih T-50i Golden Eagle yang jatuh saat Gebyar Dirgantara di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Ahad (20/12) pagi, meninggal dunia.
"Betul, dua pilot meninggal dunia," kata Kadispenau ketika dikonfirmasi di Jakarta, Ahad.
Dua pilot TNI Angkatan Udara yang meninggal itu, yakni Letkol Penerbang Marda Sarjono dan Mayor Penerbang Dwi Cahyono. Dwi mengatakan bahwa saat ini kedua korban tewas telah dibawa ke rumah sakit.
Terkait dengan kronologis kejadiannya, dirinya enggan menjelaskannya. "Nanti, kami akan adakan konferensi pers untuk menjelaskannya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada pukul 14.00 WIB," katanya.
Pesawat T50 Golden Eagle milik TNI Angkatan Udara jatuh di sebuah perkebunan saat melakukan atraksi dalam Gebyar Dirgantara di Bandar Udara Adisutjipto, Minggu.
Komandan Tim Respon Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Wahyu Pristiawan, mengatakan bahwa timnya yang ada di lapangan langsung melakukan evakuasi korban pascajatuhnya pesawat tersebut yang lokasinya di perkebunan tidak jauh dari kompleks Bandara Adisutjipto.
"Tim saya kebetulan siaga di acara Gebyar Dirgantara. Korban meninggal dipastikan dua orang, yaitu pilot dan kopilot," kata dia. Menurut dia, acara Gebyar Dirgantara yang telah dihelat sejak Sabtu (19/12) langsung dihentikan.