Senin 21 Dec 2015 07:14 WIB

Tol Cisumdawu Masuki Tahap Pembangunan Seksi II

Rep: Sonia Fitri/ Red: Hazliansyah
Sejumlah pekerja merangkai kerangka beton untuk pondasi underpass di lokasi proyek pembangunan jalan tol Solo-Ngawi-Kertosono di Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (10/12).
Foto: Antara/Siswowidodo
Sejumlah pekerja merangkai kerangka beton untuk pondasi underpass di lokasi proyek pembangunan jalan tol Solo-Ngawi-Kertosono di Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (10/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) memasuki seksi II pembangunan. Salah satu kendala terbesar ruas tol tersebut berada pada detil kontur medan yang berbukit-bukit. Oleh karena itu, pada ruas tol akan cukup banyak jembatan panjang serta terowongan.

"Kita akan bangun dua terowongan dengan diameter 12,5 meter menggunakan teknologi New Austrian Tunneling Method (NATM), diperkirakan lama pekerjaan dilaksanakan selama 28 bulan," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) Hediyanto W. Husaini di Sumedang, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (20/12).

Tol Cisumdawu seksi II akan dibangun sepanjang 17,05 kilometer (Km) dari total perencanaan pembangunan enam seksi. Rencananya akan dibangun tunnel atau terowongan sepanjang 472 meter yang menembus Bukit Cilengsar, Desa Rancakalong, Sumedang, Jawa Barat.

Pembangunan terowongan akan dimulai pada Maret 2016 dan akan menelan biaya sekitar Rp 800 miliar. Nilai tersebut hanya sekitar 10 persen dari biaya yang dibutuhkan bila memilih membelah bukit. Langkah ini akan meminimalisir jutaan meter kubik tanah yang harus dipindahkan.