Senin 21 Dec 2015 07:33 WIB

Ancaman Bom di Pesawat Air France Ternyata Palsu

Air France
Foto: Gary CameronReuters
Air France

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kepala perusahaan penerbangan Prancis Air France Frederic Gagey, Ahad (20/12) waktu setempat mengatakan bahwa ancaman bom, yang memaksa salah satu pesawat mereka mendarat darurat di Kenya, adalah peringatan palsu.

"Setelah dikaji, itu ternyata peringatan palsu," kata Gagey merujuk pada benda, yang ditemukan di toilet pesawat dalam penerbangan dari Mauritius ke Paris tersebut, lapor AFP. Semua keterangan, menunjukkan bahwa benda tersebut bukan benda yang membahayakan pesawat itu. Namun hanya terdiri atas campuran karton, serpihan kertas, dan alat pengatur waktu.

Awak pesawat memutuskan melakukan pendaratan darurat di Kenya setelah benda mencurigakan itu ditemukan. Penumpang diungsikan dengan menggunakan peluncur.

Prancis, yang menetapkan kesiagaan setelah serangan oleh kelompok bersenjata pada November, yang menewaskan 130 orang, adalah salah satu dari banyak negara, yang mengambil tindakan pencegahan keamanan ekstra.

Kelompok bersenjata ISIS yang mengaku bertanggungjawab atas serangan Paris itu mengatakan mereka juga bertanggungjawab atas jatuhnya jet Rusia pada Oktober, dengan menyelundupkan bom di ke dalam pesawat, yang kemudian menewaskan seluruh 224 orang dalam penerbangan tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement