REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Bencana di Kota Padang, Sumatera Barat mengalami peningkatan yang cukup besar pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Kota Padang, Dedi Henidal di Padang, Selasa menyebut berdasarkan data pertanggal 20 November 2015 kasus kebakaran yang ditangani pada tahun ini 348 kali.
"Untuk bencana lain seperti banjir, longsor, pohon tumbang dan lainnya sebanyak 295 kasus," katanya.
Sementara pada tahun 2014, angka bencana kebakaran sebanyak 322 kasus dan untuk bencana lain seperti pohon tumbang, banjir, longsor dan sebagainya hanya 112 kasus.
Ia mengatakan penyebab meningkatnya kasus kebakaran pada 2015 salah satunya adalah terjadinya korsleting, serta kelalaian warga yang membuat terjadinya kebakaran tersebut.
"Semestinya instalasi listrik mesti dicek secara berkala dalam waktu sepuluh tahun, sedangkan seperti kita ketahui banyak instalasi yang usianya telah puluhan tahun yang tentunya mengundang bahanya kebakaran," jelasnya.
Dedi mengimbau kepada masyarakat termasuk pengusaha dan seluruh ASN dilingkup Pemkot Padang supaya menyiapkan racun api di kantor maupun di kendaraan masing-masing.
Selain itu, ia juga mengimbau gedung-gedung perkantoran juga menyiapkan hydrant air sebagai persiapan bila terjadi kebakaran.
"Nanti pada tahun 2016, kami akan turun dan melakukan pengecekan di masing-masing gedung kantor, jika ada gedung yang melanggar tentu akan kami laporkan," ungkapnya.
Untuk meningkatnya kasus bencana lain selain banjir, longsor dan pohon tumbang, ia menyebut semua itu merupakan faktor alam.
Ikuti Whatsapp Channel Republika