REPUBLIKA.CO.ID, JAKART -- Surat pergantian ketua DPR RI dari dua fraksi Golkar sudah diterima pimpinan DPR RI.
Surat kedua datang setelah rapat paripurna penutupan masa sidang dari fraksi Golkar versi hasil munas Ancol, yang ditanda tangani oleh Ketua Fraksinya, Agus Gumiwang Kartasasmita. Sebelumnya, pimpinan DPR telah menerima surat pergantian dari fraksi Golkar versi munas Bali yang ditandatangani oleh Ade Komaruddin.
Wakil Ketua DPR RI, Agus Hermanto menegaskan, pimpinan DPR belum akan membahas soal masuknya dua surat pergantian dari dua pihak di fraksi Golkar. Sebab, saat ini kondisi anggota DPR RI sedang beraktifitas di daerah pemilihannya saat masa reses. Pimpinan DPR baru dapat membahas masuknya dua surat tersebut, di masa sidang berikutnya.
“Surat ini yang akan kita bahas saat rapim, tidak mungkin kita bahas saat reses, pembahasannya setelah reses,” kata dia di kompleks parlemen Senayan, Rabu (23/12).
Agus membantah soal tuduhan Ketua Umum Golkar hasil munas Ancol, Agung Laksono yang mengatakan pimpinan DPR berbohomg tidak menerima surat pergantian dari fraksinya.
Menurut politikus partai Demokrat ini, saat sidang paripurna penutupan masa sidang DPR, pimpinan memang belum menerima surat dari fraksi Golkar versi Agung Laksono. Yang diterima pimpinan DPR baru surat yang berasal dari fraksi Golkar versi Ketua Umum, Aburizal Bakrie.
“Ini timingnya saja, pada saat disampaikan sudah keduluan saat paripurna. Kita tidak proses bukan karena kita pilih kasih,” tegas dia.
Posisi Ketua DPR memang sedang diperebutkan oleh dua versi fraksi di DPR RI. Di kubu Aburizal Bakrie, mengusulkan nama Ade Komaruddin sebagai pengganti Setya Novanto. Sedangkan di kubu Agung Laksono, mengajukan nama Agus Gumiwang yang akan menempati kursi Ketua DPR RI.