REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Intelijen Irak mengaku telah menahan 40 anggota kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sebagai bagian dari operasi besar di Baghdad dan Provinsi Diyala.
‘’Intelijen nasional Irak dengan koordinasi dengan aparat keamanan Baghdad dan Diyala menggelar operasi yang mengakibatkan penangkapan 40 anggota ISIS dari berbagai pangkat," kata intelijen Irak dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Jumat (25/12).
Dinas intelijen mengatakan anggota ISIS yang ditahan telah meminta bantuan. ‘’Ini menunjukkan kelompok ini melemah di Baghdad,’’ ujarnya.
Razia anggota ISIS yang dilakukan pemerintah Irak merupakan kelanjutan dari operasi yang sebelumnya telah digelar. Diyala merupakan provinsi di sebelah timur laut ibu kota.
"Banyak bom, sabuk bunuh diri dan mobil yang digunakan oleh teroris, serta sejumlah besar uang yang mereka digunakan untuk membiayai kegiatan kriminal mereka," kata pernyataan itu.