REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Jawa Barat hingga 2020 menargetkan untuk dapat merekrut dan membina sekitar 400 ribu kader on call yang dapat dikerahkan untuk kepentingan partai.
"Kader on call ini merupakan kader aktif dan terbina yang bisa kita telepon sewaktu-waktu untuk berkumpul dalam setiap kepentingan partai," kata Ketua Dewan Syuro Wilayah PKS Jawa Barat Abdul Jabbar Majid di Bekasi, Minggu (27/12) malam.
Pernyataan itu disampaikannya usai melantik kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah PKS Kota Bekasi periode 2015-2020 di Kemakmuran, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Menurut dia, upaya kaderisasi yang dijalankan untuk merekrut kader baru tersebut dilakukan pihaknya dengan mengintensifkan strategi militan di 27 kota dan kabupaten se-Jawa Barat. "Kita punya kader militan yang aktif sampai ke tingkat RT dan RW di setiap daerah," katanya.
Setiap kader di daerah wajib merekrut minimal satu orang anggota baru untuk menjadi kader aktif setiap tahunnya. Selain itu, PKS juga akan memanfaatkan sejumlah kantong suara yang selama ini menyumbang kemenangan dalam setiap agenda Pemilu.
"Kantong suara kami di Jawa Barat ada di Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Depok," katanya.
Alasan pihaknya mendongkrak jumlah kader di daerah selain untuk memenangkan Pemilu. Hal itu guna memudahkan partai berlambang bulan sabit kembar itu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Bahkan struktur pengurus partai di tingkat daerah juga kita perbanyak," katanya.
Abdul menambahkan, sampai 2015, PKS Jawa Barat baru memiliki sekitar 103 ribu kader "on call". "Hingga 2020, kami menargetkan jumlah kader 'on call' bisa sampai 400 ribu orang," katanya.