REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Musibah dialami warga di salah satu pelosok Pulau Madura menjelang akhir tahun 2015 ini. Jembatan penghubung dua desa di Pamekasan, Jawa Timur, ambruk, sehingga menyebabkan akses transportasi terputus.

"Jembatan sepanjang 6 meter dengan lebar 4 meter itu ambruk pada Kamis sekitar pukul 05.30 WIB," kata Kepala Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Moh Masduki, Kamis (31/12).

Ia menjelaskan jembatan yang ambruk itu merupakan jalan penghubung antara Dusun Darah, Desa Angsanah dengan Dusun Pakis, Desa Panaan. "Akibat jembatan ambruk ini, maka akses transportasi warga kami dari Desa Angsanah menuju Desa Panaan lumpuh," kata Masduki.

Jembatan penghubung Desa Angsanah dengan Desa Panaan yang ambruk itu dibangun tahun 2013 melalui program PNPM dengan anggaran dana sebesar Rp125 juta. Sebelum ambruk, katanya, aliran air di sungai penghubung antara Desa Angsanah dengan Desa Panaan itu meluap dan aliran air sangat deras.

"Mungkin karena itulah makanya ambruk, sedang jembatan sudah rapuh," katanya menuturkan. Lokasi jembatan ambruk itu sudah dicek oleh Danramil 0826/08 Palengaan Kapten Inf Ali imron bersama Babinsa Serda Aliyantoro, dan Babin Kamtibmas Bripka Moh Adi, serta serta Kasi Trantib Palengaan Sa'id Efendi.

Hasil pengecekan bahwa jembatan itu ambruk karena tergerus aliran air sungai deras sekaligus kondisi tanah di lokasi kejadian memang labil dan mudah tergerus.

Ikuti Whatsapp Channel Republika