REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kadipaten Puro Pakualaman Yogyakarta akan menggelar gladi upacara adat jumenengan atau penobatan Paku Alam X di Bangsal Sewatama, Puro Pakualaman, Ahad (3/1). "Melalui simulasi ini diharapkan pelaksanaan jumenengan dalem PA X nantinya berjalan lancar, aman, dan meriah," kata perwakilan keluarga Kadipaten Pakualaman B.P.H. Hario Danardono di Yogyakarta, Sabtu (2/1).
Menurut Hario, gladi upacara penobatan Paku Alam (PA) X akan dilaksanakan Minggu (3/1) pukul 15.00 WIB yang didahului dengan gladi kirab ageng pada pukul 09.00 WIB. Ia mengatakan bahwa gladi penobatan PA X yang disertai dengan gladi kirab ageng dilaksanakan untuk menyinkronkan antara konsep perencanaan dan praktik di lapangan.
Kegiatan itu juga untuk memastikan pembagian tugas kepanitiaan berjalan baik menjelang jumenengan Kanjeng Bendoro Pangeran Haryo Prabu Suryodilogo sebagai PA X yang akan dilaksanakan pada hari Kamis (7/1). Hal utama dalam gladi kirab, menurut dia, untuk mengetahui kesiapan kereta-kereta yang nantinya untuk kirab ageng jumeneng dalem PA X. Hal itu juga mengingat beberapa kereta sudah ada yang berusia lebih dari dua abad.
"Kereta tersebut adalah Kiai Manik Kumala, Nyai Roro Kemenyar, Kiai Brojonolo, dan Kiai Manik Brojo. Kereta-kereta ini akan ditarik oleh sedikitnya 30 ekor kuda," katanya. Sementara itu, gladi upacara adat penobatan di Bangsal Sewatama akan melibatkan semua unsur kepanitiaan yang bertugas pada hari-H pelaksanaan.
Ketua Kirab Jumeneng Dalem PA X Widihasto Wasana Putra mengatakan bahwa pelaksanaan gladi kirab diawali dengan apel siaga petugas pengamanan jumeneng dalem. Ia menyebutkan jumlah petugas pengamanan sebanyak 2.500 orang yang berasal dari unsur TNI/Polri, instansi pemerintah, organisasi masyarakat, perguruan pencak silat, dan komunitas lainnya.
Adapun rute kirab akan melalui Jalan Sultan Agung, Jalan Gajah Mada, Jalan Bausasran, Jalan Gayam, Jalan Cendana, Jalan Kusumanegara, dan kembali ke Pakualaman.