Ahad 03 Jan 2016 19:58 WIB

MUI Harap Republika Pertahankan Corak Islam

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Ilham
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Maruf Amin menyampaikan keterangan pers terkait tragedi Tolikara pada Hari Raya Idul Fitri lalu, di kantor MUI, Jakarta, Rabu (22/7).  (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Maruf Amin menyampaikan keterangan pers terkait tragedi Tolikara pada Hari Raya Idul Fitri lalu, di kantor MUI, Jakarta, Rabu (22/7). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin berharap Republika bisa terus mempertahankan corak Islam sebagai identitasnya. Jelang berusia 23 tahun, Republika diharapkan mampu tampil berbeda dengan corak Islam dibandingkan media massa lain.

"Dengan mempertahankan (corak Islam), umat Islam akan mengatakan Republika itu koran kami," kata Ma'ruf, Ahad (3/1).

Ma'ruf mengatakan, Republika perlu meningkatkan sinergi dengan ormas-ormas Islam. Ia berharap, Republika dapat menjadi penyalur suara ormas Islam dengan memberikan porsi pemberitaan.

"Suara ormas adalah hasil pembahasan melalui analisa yang matang dan bukan hanya spontanitas belaka. Pandangan ormas digodok untuk meningkatkan kualitas umat," katanya. (Haedar Nasir: Republika Media Perekat Umat yang Majemuk).

Ma'ruf juga meminta, Republika untuk menyajikan informasi akurat dan sesuai fakta. "Jangan terpengaruh dengan isu kegaduhan yang tidak diperlukan bahkan mengganggu ketenangan masyarakat," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement