REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Otoritas Rusia mengaku siap untuk memediasi ketegangan antara Iran dan Arab Saudi. Kantor berita Rusia melaporkan, Senin (4/1), mengutip seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri.
"Sebagai seorang teman, kami siap memainkan peran jika itu diminta dengan menjalankan peran mediasi," tulis RIA.
Di tempat terpisah, Cina khawatir dengan perkembangan yang terjadi di Timur Tengah setelah meningkatnya ketegangan Saudi dan Iran. Ketegangan tersebut dikhawatirkan akan meningkatkan intensitas konflik.
"Seperti komunitas internasional lainnya, Cina prihatin dengan perkembangan di kawasan, dan kami juga khawatir intensitas ketegangan akan kian meningkat," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hua Chunying.
Baca juga, Ini Jalan Panjang Konflik Saudi-Iran, dari Revolusi Hingga Insiden Makkah.
Ia mengatakan, keamanan dan kehormatan staf diplomatik harus dijamin. "Kami berharap kedua pihak bisa menahan diri, bersikap tenang dan menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan konsultasi.
Hubungan Saudi dan Iran memburuk setelah Riyadh mengeksekusi mati ulama Syiah Nimr al-Nimr, akhir pekan lalu,