REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Aktivitas Gunung Soputan di perbatasan Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara, terus meningkat pada Senin (4/1) malam. Sekitar pukul 20.53 WITA, gunung tersebut meletus dengan menyemburkan asap kelabu tebal setinggi 2.000 meter condong ke Tenggara.
(Baca: Soputan Meletus, Lava Pijar Terlihat).
Masyarakat di sekitar gunung tersebut belum perlu mengungsi. Meski sudah diperingatkan untuk menjauh dalam radius 4 KM dari Gunung Soputan. "Permukiman masih jauh di luar dari radius yang dilarang," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan, Senin (4/1) malam.
Ia mengatakan, berdasarkan laporan BPBD setempat, BPBD Kabupaten Minahasa Tenggara masih melakukan koordinasi terkait dengan antisipasi yang harus dilakukan. Sementara itu, tidak ada kepanikan masyarakat setempat pasca letusan.Menurutnya, masyarakat tetap beraktivitas normal.
"Karena masyarakat sudah terbiasa dengan kondisi erupsi Gunung Soputan yang sering meletus ini, dan intensitasnya tidak terlalu besar dan memberikan dampak merugikan," lanjutnya.
Selain itu, akibat letusan tersebut, hujan abu tipis terjadi di beberapa daerah seperti di Langowan di Minahasa. Hingga kini, BPBD setempat masih melakukan pemantauan daerah yang hujan abu vulkanik.
Dengan naiknya status Gunung Soputan menjadi Siaga, maka dari 127 gunung api aktif di Indonesia ada satu berstatus awas yaitu Gunung Sinabung, empat berstatus siaga (G. Soputan, Bromo, Karangetang, Lokon), dan 15 berstatus waspada.