REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia prihatin dengan perkembangan hubungan antara pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Republik Islam Iran.
"Indonesia menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri," kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan, Selasa (5/1).
Indonesia juga meminta kedua negara untuk menghindari tindakan yang dapat mengakibatkan terjadinya eskalasi keadaan, serta membahayakan stabilitas dan keamanan kawasan. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan mengubungi Sekjen OKI maupun Menlu Arab Saudi dan Menlu Iran guna membantu mencari solusi terbaik secara damai.
Arab Saudi dan Iran kembali memanas setelah Saudi mengeksekusi 47 orang akhir pekan lalu. Ulama Syiah Nimr al-Nimr adalah satu dari mereka yang dieksekusi. Eksekusi tersebut membuat masyarakat Iran marah dan melakukan unjuk rasa di kedubes Saudi di Teheran. Kedua negara juga memutus hubungan diplomatik.