Selasa 05 Jan 2016 08:59 WIB

Indonesia Upayakan Pembicaraan Damai Iran-Arab

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Bilal Ramadhan
Demonstran Iran meneriakkan slogan sambil membawa foto ulama Syiah Sheikh Nimr al-Nimr saat demo menentang eksekusinya di Saudi Arabia, di luar Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran 3 Januari 2016.
Foto: Reuters
Demonstran Iran meneriakkan slogan sambil membawa foto ulama Syiah Sheikh Nimr al-Nimr saat demo menentang eksekusinya di Saudi Arabia, di luar Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran 3 Januari 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia prihatin dengan perkembangan hubungan antara pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Republik Islam Iran.

"Indonesia menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri," kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan, Selasa (5/1).

Indonesia juga meminta kedua negara untuk menghindari tindakan yang dapat mengakibatkan terjadinya eskalasi keadaan, serta membahayakan stabilitas dan keamanan kawasan. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan  mengubungi Sekjen OKI maupun Menlu Arab Saudi dan Menlu Iran guna membantu mencari solusi terbaik secara damai.

Arab Saudi dan Iran kembali memanas setelah Saudi mengeksekusi 47 orang akhir pekan lalu. Ulama Syiah Nimr al-Nimr adalah satu dari mereka yang dieksekusi. Eksekusi tersebut membuat masyarakat Iran marah dan melakukan unjuk rasa di kedubes Saudi di Teheran. Kedua negara juga memutus hubungan diplomatik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement