Selasa 05 Jan 2016 22:06 WIB

Iran Dinilai Ingin Bermusuhan dengan Bangsa Arab

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Teguh Firmansyah
Demonstran Iran meneriakkan slogan sambil membawa foto ulama Syiah Sheikh Nimr al-Nimr saat demo menentang eksekusinya di Saudi Arabia, di luar Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran 3 Januari 2016.
Foto: Reuters
Demonstran Iran meneriakkan slogan sambil membawa foto ulama Syiah Sheikh Nimr al-Nimr saat demo menentang eksekusinya di Saudi Arabia, di luar Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran 3 Januari 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pemerintah Yaman mengutuk penyerbuan Kedubes Saudi di Teheran dan Kantor Konsulat di Mashad. Seperti dilansir dari Bahrain News Yaman mendukung tindakan Saudi untuk melawan kekerasan.

Wakil Perdana Menteri Abdel Malek al-Mekhlafi mengatakan serangan terhadap kedubes di Teheran adalah sebuah kejahatan dan melanggar hukum regional dan internasional. Menurut dia, Iran sama saja melanjutkan permusuhan dengan bangsa Arab termasuk wilayah Teluk Arab dan Yaman.

"Yaman sebelumnya menderita karena kekerasan kelompok ekstremis dan campur tangan asing, Arab Saudi tepat menjadi pelindung keamanan dan menjaga stabilitas negaranya sendiri," ujar dia

Al Mekhlafi dengan tegas mendukung Arab Saudi untuk memerangi kekerasan dan tindakan terorisme.

Baca juga, Keputusan Proaktif Saudi di Bawah Raja Salman.

Saudi merupakan pendukungan utama pemerintahan Yaman pimpinan Abd Rabbu Mansour Hadi. Riyadh bahkan turun tangan dengan melancarkan serangan udara ke pemberontak Houthi yang menggulingkan Hadi. Saudi mengatakan, Iran berada di balik Houthi.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement