Selasa 05 Jan 2016 22:35 WIB

Terminal Dua Hang Nadim Dibangun Tahun 2018

Suasana Bandara Hang Nadim, Batam.
Foto: Republika/Prayogi
Suasana Bandara Hang Nadim, Batam.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Badan Pengusahaan Batam, Kepulauan Riau, akan memulai pembangunan Terminal Dua Bandara Internasional Hang Nadim Batam pada 2018 berkapasitas delapan juta penumpang per tahun dengan anggaran Rp3 triliun.

"Sudah direncanakan, 2018 akan dibangun terminal dua pada sisi kiri terminal yang ada saat ini. Anggarannya sekitar Rp2 triliun," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam, Selasa (5/1).

Terminal dua dibutuhkan mengingat pertumbuhan penerbangan di Bandara Internasional Hang Nadim Batam dari tahun ketahun terus tinggi sehingga terminal satu tidak akan mampu lagi menampung penumpang.

"Kapasitas saat ini lima juta penumpang pertahun. Sementara hingga akhir 2015 jumlah penumpang sudah diatas lima juta. Jadi sambil menunggu pembangunan terminal dua, terminal saat ini akan dimaksimalkan dan ditambah menjadi kapasitas delapan juta penumpang per tahun," kata dia.

Untuk 2016, kata dia, akan dilakukan penataan pada gerai-gerai cinderamata, makanan yang ada di lantai dasar dan lantai dua agar ruang tunggu lebih luas.

"Untuk satu dua tahun akan memaksimalkan dan menambah luas terminal satu. Namun untuk jangka panjang itu tidak akan mampu menampung penumpang. Jadi solusinya dibangun terminal dua yang diperkirakan membutuhkan waktu dua tahun," kata Suwarso.

Lokasi pembangunan, kata dia, berada pada terminal kargo yang ada saat ini. Sehingga sebelum pembangunan terminal kargo akan dipindahkan ke sisi kanan kawasan bandara.

Sekarang, Bandara Hang Nadim memiliki landas pacu sepanjang 4.025 meter yang menjadikan bandara ini sebagai pemilik landas pacu terpanjang di Indonesia. Dengan kondisinya saat ini, Bandara Hang Nadim dapat menampung 18 pesawat berbadan lebar seperti Boeing 767.

Bandara tersebut juga sudah ditetapkan sebagai penghubung (hub) domestik Lion Air yang selanjutnya pada 2015 ditingkatkan sebagai penghubung internasional oleh maskapai tersebut.

Saat ini Lion Air menguasai sekitar 35 persen penerbangan dari Hang Nadim, diikuti Citilink 20 persen, Garuda 15 persen, sisanya maskapai Sriwijaya Air, Wings Air, Malindo Air.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement