REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pimpinan partai politik yang awalnya mendukung oposisi, tiba-tiba memberikan sinyal mendukung pemerintah. Artinya, mereka berpindah haluan koalisi dari Koalisi Merah Putih (KMP) ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Teranyar, kubu Aburizal Bakrie (Ical) atau kepengurusan Partai Golkar versi munas Bali memberikan sinyal mendukung pemerintah pada Selasa kemarin. Padahal, Ical masih tercatat sebagai ketua dalam KMP.
Menurut pengamat politik LIPI, Ikrar Nusa Bhakti, hal yang sama juga dijumpai pada kubu Djan Fariz di PPP. Namun, lanjut Ikrar, baik sikap Ical maupun Djan Fariz, tak bisa dikatakan melepaskan peran oposisi.
Mendekatnya dua kubu itu ke pemerintah, kata Ikrar, justru menunjukkan keduanya seperti kehabisan akal. Kubu Ical seakan-akan berbelok mendukung pemerintahan hanya agar Menkumham segera mengeluarkan SK yang mengakui kepengurusan Partai Golkar hasil munas Bali.
Sementara itu, dalam catatan Ikrar, kubu Djan Fariz menyatakan dukungan terhadap pemerintah sambil menegaskan posisi ambigu: PPP versinya tidak di KMP, tapi juga tidak menyatakan diri bergabung dengan KIH.
"Kemudian dia di mana? Di awang-awang? Dua-duanya itu, baik kubunya Djan Fariz maupun kubunya Aburizal Bakrie, kan seakan-akan mereka mendukung pemerintah," kata Ikrar Nusa Bhakti saat dihubungi, Rabu (6/1).
(Baca juga: Video Latihan Paskhas Gegerkan Media Asing)