REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kereta Api (KA) cepat Jakarta-Bandung tidak lama lagi akan dimulai pembangunannya.
Seiring dengan pembangunan tersebut, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengusulkan ada moda transportasi modern seperti LRT (Light Rail Transit) yang terkoneksi se-Bandung Raya.
Menurut Heryawan, dalam rapat beserta Presiden Joko Widodo di Istana Presiden beberapa waktu lalu, Presiden menyambut positif keberadaan LRT tersebut.
"Kami usulkan selain LRT ke Kota Bandung ada yang juga ke Bandung Raya. Itu ditanggapi positif oleh Presiden Jokowi," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher, di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (6/1).
Namun, kata dia, sebelum LRT terkoneksi se-Bandung Raya, moda transportasi berupa kereta ringan itu akan diutamakan ke Kota Bandung. Karena, diprediksi lonjakan wisatawan akan semakin menjadi ke Kota Kembang ini.
"Kereta cepat Jakarta Bandung, (sepaket) dengan LRT disetujui memang. Hanya saja didahulukan LRT Bandung kota," katanya.
Namun, kata Aher, tidak mungkin LRT nantinya hanya dipusatkan ke Kota Bandung saja. Karena, pertumbuhannya akan berimba ke Bandung Raya. Seperti Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Cimahi, sampai Sumedang.
"Semuanya harus nyambung," katanya.
Aher mengaku, sudah meminta agar pembangunan kereta cepat bisa satu paket dengan LRT. Oleh karena itu, Ia meminta presiden membuat Perpres untuk LRT ini.
"Kami minta perpres, yang jelas trase itu dikeluarkan berdasarkan Perpres," kata dia.
Aher menilai, pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung yang dapat melaju 200 km/jam itu dapat membuka pertumbuhan baru di Kota Bandung dan sekitarnya.
"Pembangunan jangan kecil, tapi terintegrasi. Soreang, Jatinangor, Ngamprah akan ada keramaian karena pertumbuhan baru. Nanti akan terus nyambung."
Pembangunan KA cepat Jakarta-Bandung, kata dia, akan menghadirkan pertumbuhan kawasan bisnis baru atau transit oriented development (TOD).
"Kan lahan lain ada untuk TOD. Semacam ditumbuhkan untuk bisnis. Misalnya, Karawang sudah dibebaskan 11.300 Hektare lahan."
Selain Karawang, tambah dia, kawasan Walini, Kabupaten Bandung Barat juga akan menjadi area bisnis yang potensial. Pemerintah, di sana akan membebaskan lahan permulaan 1.200 sampai 10.000 hektare.
"Selanjutnya ada Tegalluar sebanyak 450 hektare."
Proyek kereta cepat yang nantinya akan ada dipinggiran Tol itu akan mulai dibangun 21 Januari yang ditandai peletakan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo. Aher meminta, peletakan batu pertama atau groundbreaking kereta cepat bisa bersamaan dengan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).
"Kami akan usulkan dengan BIJB groundbreaking ini. Sampai hari ini Januari (groundbreaking-nya), kecuali ada hal menghalang."
Groundbreaking kereta cepat, kata dia, akan dilakukan di Walini Cikalong Wetan, atau ada di sekitar kilometer 106-108 Tol Purbaleunyi.
"Pembebasan lahan Insya Allah pusat bebaskan lahan, tapi tidak banyak pembebasannya karena itu akan banyak menggunakan jalur tol," tutup dia.