REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengharapkan Partai Golkar segera bersatu kembali dengan mengakhiri perseteruan. Golkar dalam kondisi perpecahan menyusul konflik antara kubu Munas Jakarta pimpinan Agung Laksono dan kubu Munas Bali pimpinan Aburizal Bakrie.
"Kedua belah pihak harus bersatu membuat tata tertib menuju musyawarah nasional," kata Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (7/1).
Menurut Jusuf Kalla, bila tidak bersatu atau kompak kembali maka besar kemungkinan terdapat permasalahan lagi pada masa mendatang. Untuk itu, ujar mantan Ketua Umum Partai Golkar itu, harus ada rekonsiliasi ke arah Munas Partai Golkar.
Sebagaimana diberitakan, Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol Jakarta Agung Laksono mengungkapkan keinginannya untuk bersatu bergabung dengan kubu munas Bali Aburizal Bakrie dengan cara yang adil. "Kami memang beda pendapat tapi kami mencintai sebuah persatuan. Kami ingin rekonsiliasi, kami ingin bersatu kembali tapi dengan cara yang adil," kata Agung di kediamannya di Jakarta, Selasa (5/1) malam.
Menurut Agung, cara rekonsiliasi yang paling baik ialah dengan mengadakan munas untuk memilih kembali pimpinan Partai Golkar yang baru. Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Golkar hasil Munas Bali, Idrus Marham mengatakan pihaknya siap mengakomodasi secara selektif Golkar hasil Munas Ancol, Jakarta untuk masuk dalam kepengurusan di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie.
"Format dan tawaran (menyatukan Golkar) ada di Golkar hasil Munas Bali. Mereka akan kami akomodasi secara selektif untuk masuk kepengurusan kami," kata Idrus Marham saat dihubungi di Jakarta, Kamis (31/12).