Kamis 07 Jan 2016 21:09 WIB

Pasokan Kurang, Harga Ikan Laut di Palabuhanratu Naik

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Nelayan menata keranjang berisi ikan siro untuk dilelang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Tegal, Jateng, Selasa (2/12).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Nelayan menata keranjang berisi ikan siro untuk dilelang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Tegal, Jateng, Selasa (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Harga ikan laut di kawasan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan berkurangnya pasokan ikan dari para nelayan.

"Sudah sepekan terakhir harga ikan naik," ujar salah seorang pedagang ikan di kawasan tempat pelelangan ikan (TPI) Palabuhanratu, Jumhana (45 tahun) Kamis (7/1).

Kenaikan ikan rata-rata berkisar Rp 10 ribu per kilogram.

Harga ikan yang mengalami kenaikan misalnya layur dan tenggiri yang kini dijual Rp 80 ribu per kilogram. Sebelumnya, harga ikan tersebut dijual sekitar Rp 70 ribu per kilogram.

Ikan lainnya yang harganya naik yakni tongkol dari Rp 15 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilogram. Selain itu udang lobster naik dari Rp 200 ribu per kilogram menjadi Rp 500 ribu per kilogram.

Jumhana mengatakan, kenaikan harga ini dikarenakan pasokan ikan berkurang dibandingkan sebelumnya. Bahkan, stok ikan yang dijualnya hanya cukup satu hingga dua hari.

Menurut Jumhana, saat ini banyak nelayan yang tidak melaut karena faktor cuaca buruk seperti ombak tinggi dan angin kencang. Hal ini terlihat dari banyaknya perahu nelayan yang bersandar di dermaga.

Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sukabumi Ujang SB mengatakan, saat ini sekitar 75 persen nelayan di selatan Sukabumi tidak melaut.

"Hanya sekitar 25 persen nelayan yang masih tetap mencari ikan di lautan," kata dia.

Ujang mengatakan, para nelayan tidak melaut karena cuaca kurang mendukung. Sebab bila dipaksakan hasil yang diperoleh tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Akibatnya, saat ini nelayan ada yang untuk sementara waktu beralih profesi menjadi petani dengan menggarap lahan pertanian dan menjadi pedagang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement