REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran menuduh jet Saudi menyerang kedutaan besarnya di ibukota Yaman, Sanaa, Kamis (7/1). Riyadh telah mengatakan akan melakukan investigasi.
"Arab Saudi bertanggung jawab atas kerusakan di gedung kedutaan dan beberapa staf yang terluka," kata Juru bicara Kemlu Iran, Hossein Jaber Ansari dikutip kantor berita IRNA.
Wakil Menlu Iran, Hossein Amir-Abdollahian juga mengatakan akan mengirim laporan resmi terkait serangan pada PBB. Namun, menurut penduduk dan saksi di Sanaa, tidak ada kerusakan di gedung kedutaaan Iran di distrik Hadda.
Menurut mereka, serangan udara menghantam alun-alun publik yang letaknya 700 meter dari kedutaan. Puing-puing tampak berjatuhan di halaman kedutaan. Juru bicara Koalisi pimpinan Saudi Brigadir Jenderal Ahmed Asseri mengatakan jet mereka melakukan operasi di Sanaa selama Rabu malam.
Serangan berat itu menargetkan peluncur rudal yang digunakan militan Houthi untuk melawan pasukan Saudi. Asseri mengatakan mereka akan melakukan investigasi terkait tuduhan Iran. Menurutnya, Houthi telah menggunakan banyak fasilitas sipil termasuk gedung-gedung kedutaan yang terbengkalai.
Riyadh memperkirakan Iran menggunakan Houthi untuk melebarkan pengaruhnya di Yaman. Namun Houthi menyangkalnya dan mengatakan mereka bertempur untuk revolusi melawan pemerintah korup dan Arab yang didukung barat.
Pada Kamis, Iran juga memutus semua hubungan komersil dan perdagangan dengan Saudi. Iran bahkan melarang jamaah pergi ke Mekah untuk umrah dan Haji. Iran telah menghentikan semua perjalanan umrah.