Sabtu 09 Jan 2016 14:00 WIB

Korut Menantang Perang, Korsel Mulai Siaga

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham
 Personil tentara Korea Selatan berpatroli di jermbatan penghubung Korea Selatan dan Korea Utara di desa perbatasan Panmunjom, Peju, Korsel, Sabtu (22/8). (AP/Ahn Young-joon)
Personil tentara Korea Selatan berpatroli di jermbatan penghubung Korea Selatan dan Korea Utara di desa perbatasan Panmunjom, Peju, Korsel, Sabtu (22/8). (AP/Ahn Young-joon)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Perkembangan di Semenanjung Korea semakin tegang setelah Korea Utara menantang perang Korea Selatan, Sabtu (9/1). Sebagai respons, Korea Selatan telah memblokir akses warga sipil ke observatorium wisata dan lokasi lainnya di sepanjang perbatasan.

Otoritas Kota Paju, Korsel pada Sabtu mengatakan, Dora Observatory yang berada di zona demiliterisasi, juga museum dari terowongan infilrasi Korut telah ditutup. Pejabat Korsel mengatakan sejauh ini tidak ada keributan di area industri yang dikelola kedua negara, kota perbatasan Kaesong. (Korut Tantang Korsel Untuk Perang).

Pejabat mengatakan 512 warga Korsel berada di sana sepanjang malam dan 479 diantara mereka dijadwalkan kembali ke Korsel pada Sabtu. Kelompok lainnya yang berjumlah 269 orang akan masuk Kaesong pada Sabtu ini. Jumlah mereka lebih sedikit daripada biasanya.

Korsel mulai membatasi kedatangan mereka ke area setelah Korut mengumumkan uji coba nuklir pada Rabu lalu. Perusahaan-perusahaan Korsel yang berada di sana lebih banyak mempekerjakan warga Korut, 53 ribu orang. Alasannya, upahnya yang murah.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement