REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Kelompok bersenjata Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), yang menyatakan berada di balik dua serangan mematikan di Libya, memasuki negara itu pada 2014. Libya menjadi lahan subur bagi pegaris keras setelah Moamer Gaddafi digulingkan.
ISIS menjadi pemain lainnya di negara tanpa hukum di Afrika utara itu. Di sana menjadi tempat pemerintahan oposisi dan petempur bersitegang atas kendali wilayah dan cadangan besar minyak negara.
Berikut data manufer ISIS di Libya sejak 2014:
- 19 November 2014: Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan kekhawatirannya akan laporan tentang kelompok keras, yang berhubungan dengan ISIS sedang menggoyahkan bagian timur Libya.
Laporan berita menyebutkan kota pantai Derna di bagian timur telah menjadi markas besar ISIS dan berubah menjadi "keamiran".
- 27 Desember 2014: Sebuah bom mobil yang diklaim dilakukan ISIS meledak di luar gedung keamanan diplomatis di Tripoli tanpa menyebabkan kerusakan.