Ahad 10 Jan 2016 13:12 WIB

Bangun Pesantren, Tutty Alawiyah Berguru ke Gontor

Rep: Damanhuri Zuhri/Agung SDamanhur/ Red: Agung Sasongko
Pesantren Khusus Yatim As-Syafiiyah
Foto: ROL/Agung Sasongko
Pesantren Khusus Yatim As-Syafiiyah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pimpinan Pesantren Khusus Yatim As-Syafiiyah, Tutty Alawiyah, awalnya sempat terkejut ketika ayahanda, KH Abdullah Syafiie mengamanahkan pesantren khusus yatim kepada dirinya. 

"Ketika saya diberi amanah, saya berkeliling ke pesantren-pesantren di Jawa Timur, seperti Gontor, Lirboyo, Tebu Ireng," kata dia Ketika berbicara pad Tasyakur Milad ke-38 tahun. Pimpinan Pesantren Yatim As-Syafiiyah, Ahad (9/1).

Rektor Universitas As-Syafiiyah ini mengatakan, Ayahanda KH Abdullah Syafiie tak ingin menyebut wadah mengurus anak yatim dengan nama panti. Alasannya, ayahanda tak ingin anak-anak yatim merasa minder dengan asal muasalnya.

'Jadilah kami menyebutnya pesantren khusus. Pesantren yang memberikan ilmu keterampilan kepada anak-anak yatim," kata dia.

Pesantren Khusus Yatim As-Syafiiyah berdiri 10 Januari 1978. Awalnya pesantren ini hanya memiliki sebidang tanah seluas 8.000 meter. Kini, luas pesantren sudah mencapai 30.000 meter persegi. Jumlah santrinya saat ini 255 orang.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement