Senin 11 Jan 2016 15:18 WIB

Mayat Pria Ditemukan di Depan Kantor Gubernur Bali

Mayat (ilustrasi)
Foto: www.pollsb.com
Mayat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sesosok mayat pria ditemukan dalam mobil bernomor polisi B 8300 MS di depan Kantor Gubernur Bali Jalan Basuki Rahmat, Denpasar, Senin (11/1). Kapolsek Denpasar Timur Kompol I Gede Redastra, di sela-sela olah tempat kejadian perkara (TKP) mengatakan, dari kartu tanda penduduk di dompet jenazah, sosok tersebut bernama Lukman, dan berusia sekitar 53 tahun, warga Kabupaten Klungkung.

"Keluarga korban menelepon. Saya kebetulan yang menjawab. Istrinya dari Klungkung akan meluncur ke Polsek Dentim," ucap Redastra, Senin (11/1).

Pihaknya mendapatkan laporan penemuan mayat tersebut dari petugas kebersihan di jalan tersebut. Menurut keterangan saksi, lanjut Redastra, mobil merah itu sudah diparkir sejakpukul 07.00 Wita dengan posisi pengemudinya seperti dalam keadaan tidur.

"Setelah jam 13.00 Wita dilihat masih tidur juga, setelah dicek agak membiru. Kemudian dilaporkan kepada polisi," katanya.

Polisi hingga saat ini belum bisa memastikan penyebab kematian Lukman. Tetapi, ujar Redastra, dilihat dari ciri-ciri dan tanda-tanda tidak ada unsur kekerasan. "Hasil pemeriksaan dari dokter yang akan memastikan sebab-sebab kematian korban," ucapnya.

Pihaknya juga tidak menemukan barang-barang terlarang seperti narkoba di dalam mobiln. Barang-barang yang diamankan oleh polisi hanya botol minuman, minyak hangat, dan dompet yang berisikan identitas KTP dan SIM.

Mayat pria yang ditemukan di depan Kantor Gubernur Bali itu mengenakan celana jins biru dan baju bermotif garis-garis berwarna abu-abu. Posisinya di kursi kemudi dengan kondisi terlentang. Sedangkan kaca mobil semuanya terbuka.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement