REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menginginkan agar partai politik (parpol) sebagai salah satu pilar demokrasi, mampu menyelesaikan berbagai konflik internal di parpol yang bersangkutan. Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan Presiden Jokowi mengundang politisi Partai Golkar Agung Laksono dan Aburizal Bakrie untuk mendorong penyelesaian konflik di parpol itu.
"Pemerintah berketetapan agar persoalan yang dihadapi partai-partai politik termasuk oleh Golkar itu bisa diselesaikan. Tentunya mekanisme penyelesaian itu adalah mekanisme di internal partai," kata Pramono Anung, Senin (11/1).
Ia menyebutkan Presiden Jokowi mengundang Agung Laksono dan Aburizal Bakrie untuk didengarkan penjelasannya mengenai upaya penyelesaian masalah internal itu.
"Kalau partai-partai yang berkonflik kemudian bersengketa itu tidak segera menyelesaikan persoalannya, cepat atau lambat juga akan memengaruhi seluruh proses jalannya pemerintahan, baik itu di DPR maupun hubungan dengan pemerintah," kata Pramono.
Ia menyebutkan, tidak hanya Partai Golkar, pemerintah juga ingin konflik di partai lain juga segera diselesaikan.
"Pemerintah sama sekali tidak ingin campur tangan dalam proses penyelesaiannya. Apabila mereka sudah punya mekanisme yang dibakukan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, apakah itu melalui Mahkahah Kehormatan atau mahkamah partai, atau apapun ya silakan saja," katanya.
Senada dengan Pramono, Mensesneg Pratikno menyatakan pentingnya masing-masing parpol mampu berdemokrasi menyelesaikan permasalahannya dengan baik.
"Konflik internal diharapkan bisa segera diselesaikan dan kebetulan tahun ini adalah tahun percepatan pembangunan. Tahun lalu Tahun Ayo Kerja, tahun ini Tahun Percepatan Pembangunan. Oleh karena itu demokrasi juga harus kondusif untuk percepatan pembangunan," katanya.
Pemerintah, kata Pratikno, mengharapkan semua partai yang sedang menghadapi masalah internal segera melakukan sinergi, konsolidasi dan segera menyelesaikan konfliknya dan terus berpartisipasi dalam mengembangkan demokrasi yang sehat.
"Itulah mengapa Pak Presiden mengundang Agung Laksono dan nanti juga pemimpin parpol lain," kata Pratikno.