REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Pejabat Urusan Internasional Kantor Kejaksaan Agung Meksiko, Jose Manuel Merino, mengungkapkan, proses ekstradisi gembong narkoba, Joaquin 'El Chapo' Guzman, ke Amerika Serikat bisa memakan waktu lebih dari setahun.
Pascapenangkapan kembali El Chapo, AS memang telah meminta Pemerintah Meksiko untuk mengekstradisi El Chapo. Bahkan, AS telah mengirimkan surat atau petisi kepada Pemerintah Meksiko untuk bisa mengadili El Chapo.
Gembong narkoba yang kembali ditangkap, akhir pekan lalu itu, diduga melakukan tindak kejahatan federal di Amerika Serikat, yaitu perdagangan narkoba dan pembunuhan.
''Saya bisa katakan, paling tidak butuh setahun (untuk memproses ekstradisi El Chapo) ke Amerika Serikat,'' ujar Merino seperti dikutip AFP, Selasa (11/1).
Kendati begitu, Merino menambahkan, proses itu bisa saja molor hingga empat atau enam tahun. Hal ini tergantung dari proses hukum yang dihadapi El Chapo di pengadilan Meksiko.
Kuasa hukum El Chapo, Juan Pablo Badillo, mengungkapkan akan terus berjuang di pengadilan, meskipun itu harus sampai ke Mahkamah Agung Meksiko.
Pasca kembali tertangkap, akhir pekan lalu, El Chapo kini kembali ditempatkan di instalasi penjara berkeamanan maksimum, Altiplano, sekitar 90 km arah barat Meksiko City.
Penangkapan El Chapo ini adalah penangkapan yang kedua. Sebelumnya, El Chapo sempat ditangkap pada Februari 2015 silam dan ditahan di Altiplano. Namun, 17 bulan kemudian, El Chapo berhasil melarikan diri dengan membuat lubang sepanjang 1,5 kilometer.