Jumat 15 Jan 2016 12:24 WIB

Kondisi Polisi yang Dirawat di RSCM Masih Memprihatinkan

Polisi menutup lokasi terjadinya ledakan dan baku tembak di depan kedai kopi Starbucks di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakpus, Jumat (15/1).
Foto: Reuters
Polisi menutup lokasi terjadinya ledakan dan baku tembak di depan kedai kopi Starbucks di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakpus, Jumat (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Polri Jendral Pol Badrodin Haiti mengatakan polisi korban ledakan di depan Gedung Sarinah yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Aiptu Deni masih memerlukan pemulihan.

"Kondisinya cukup prihatin, ada yang terbakar, kena serpihan, dampaknya cukup berat, masih memerlukan pemulihan," ujar dia di RSCM, Jakarta, Jumat (15/1).

Ia menuturkan korban telah diobati dan dilakukan upaya-upaya untuk lukanya dan dapat berkomunikasi dengan baik. Dari Aiptu Deni yang saat itu sedang bertugas di pos polisi di depan Gedung Sarinah, tutur dia, diketahui korban sedang menilang salah seorang pelanggar lalu lintas saat bom meledak di Starbucks.

Selanjutnya, Aiptu Deni melaporkannya ke Polda Metro Jaya. Saat dia masih berada di luar pos polisi, terjadi ledakan bom di pos tersebut yang melukainya.

Sementara itu, dokter RSCM Retno Dwi Restuti mengatakan telah melakukan operasi pada korban dan kondisinya kini telah membaik. Salah seorang kerabat Aiptu Deni, Rosehan mengatakan terakhir mengetahui kondisi korban saat Kamis (14/1) pukul 22.00 WIB masih di ruang operasi dan hingga kini belum mengetahui kondisinya.

Diketahui Aiptu Deni terluka di kaki dan tangan akibat ledakan tersebut.

Sementara itu, tiga korban lain ledakan bom yang sebelumnya juga dirawat di RSCM sudah mendapatkan perawatan dan pulang. Mira Puspita yang terluka di kaki kanan dan jilbabnya terbakar pulang pada Kamis pukul 15.25 WIB. Venosia Dyah Mavianti, luka robek di kepala belakang juga sudah pulang.

Sedangkan Endah Puspita Sari yang terluka di kening sebelah kiri dan memar di perut pulang pada pukul 17.10 WIB.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement