REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggusuran di Komplek Zeni oleh aparat gabungan masih terus berlansung hingga siang ini. Beberapa rumah sudah dikosongkan dan beberapa lagi sudah rata dengan tanah.
Berdasarkan pantauan republika.co.id, beberapa petugas ada yang tengah memutus saluran listrik, AC, dan pemutusan saluran air. Sedangkan di bagian belakang, dua alat berat tengah beroperasi untuk meratakan rumah-rumah yang sudah kosong.
Di bagian depan dan belakang komplek Zeni membekas serbuk-serbuk hitam bekas pembakaran ban. Pembakaran tersebut bertujuan untuk menghalangi aparat gabungan untuk menggusur rumah mereka.
(baca: Tolak Penggusuran, Warga Zeni Mampang Jaga Akses Masuk 24 Jam)
Beberapa warga masih ada yang tengah menjaga barang-barang mereka. Sedangkan di sisi yang lain, aparat TNI Angkatan Darat tengah mengangkut barang-barang tersebut ke dalam truk TNI.
"Saya sudah pasrah Mbak, mau gimana lagi meskipun ini rumah orangtua saya," ujur Samsul (61), warga komplek Zeni, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Ahad (17/1).
Samsul mengaku sudah ikhlas barang-barangnya dipindahkan. Usia yang sudah rentah membuat dia juga pasrah saja.
Namun berbeda dengan Budilestari (50), dia mengaku belum ikhlas. Menurutnya rumah adalah harga dirinya sehingga dia tidak ingin menerima perlakukan tersebut begitu saja.
Budi (50) akan terus melanjutkan perjuangannya bersama warga yang lain. Mereka sudah mendatangkan kuasa hukum untuk membantu mereka ke pengadilan.
Dia juga berujar, jika cara mereka memindahkan warga Zeni ke Cilodong, Depok, tidak akan menyelesaikan masalah. Karena, masalahnya berada di tanah tersebut. "Cilodong bukan menyelesaikan masalah, ini hanya memindahkan masalah saja," ujar Budi.
Budi juga merasa khawatir jika kepindahan warga ke Cilodong ujungnya-ujungnya akan tergusur lagi dikemudian hari. Sehingga dirinya dan beberapa warga yang bertahan akan melanjutkan proses tersebut pada pengadilan.