REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sengketa lahan antara Kodam Jaya dan warga komplek Zeni Mampang Prapatan berakhir dengan penggusuran. Sekitar 2.370 personel gabungan diturunkan untuk membantu jalannya proses penggusuran yang sudah dimulai sejak subuh tadi, Ahad (17/1).
"Ada 2.370 personel gabungan yang kami turunkan untuk proses evakuasi hari ini," ujar Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Inf Heri Prakosa Ponco Wibowo, di Komplek Zeni, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Ahad (17/1).
2.370 personel gabungan tersebut terdiri dari TNI Angkatan Darat, Polisi Jakarta Selatan, Polisi Polda Metro Jaya, Satpol PP, tim kesehatan, pemadam kebakaran, petugas PLN, dan petugas PAM.
(baca juga: Tolak Penggusuran, Warga Zeni Mampang Jaga Akses Masuk 24 Jam)
Ribuan personel tersebut berbagi tugas dalam penggusuran rumah. Beberapa TNI mulai mengeluarkan, mengangkut, dan membawa barang-barang perabotan rumah tangga ke Cilodong bagi 60 KK warga Zeni. Sedangkan petugas PLN dan PAM memutus saluran listrik dan air sehingga tempat tersebut tidak laik lagi sebagai tempat tinggal.
Untuk memperlancar proses evakuasi tersebut pihaknya sudah menyediakan 141 truk dan dua alat berat untuk meratakan rumah. "141 truk itu untuk mengangkut barang-barang warga dan memindahkannya ke Cilodong," ujar Kapendam Heri Prakosa.
Berdasarkan pantauan republika.co.id, sejak pagi tadi truk-truk tersebut mulai berbaris di sepanjang jalan Mampang Prapatan. Truk tersebut terus keluar masuk komplek untuk mengangkut dan membawa perabotan ke Cilodong, Depok.