Ahad 17 Jan 2016 21:13 WIB

Karawang Masih Endemis Penyakit Kaki Gajah

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ilham
Penyakit Kaki Gajah
Foto: .
Penyakit Kaki Gajah

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang mencatat, penderita fillariasis di wilayah ini semakin bertambah. Selama tiga tahun terakhir, terdata hanya 47 penderita. Tetapi, setelah pendataan baru jumlahnya bertambah jadi 51 orang. Dengan bertambahnya penderita penyakit ini, Karawang masih berstatus KLB penyakit kaki gajah.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Yuska Yassin mengatakan, sejak tiga tahun terakhir Karawang merupakan daerah KLB fillariasis. Hal itu, disebabkan jumlah penderitanya cukup banyak. Yakni, sampai 47 orang. Para penderita penyakit kaki gajah ini, tersebar di sejumlah desa di 30 kecamatan.

"Selama tiga tahun juga, kami memberikan pengobatan fillariasis," katanya kepada Republika.co.id, Ahad (17/1).

Pengobatan ini, dilakukan setiap tahun selama lima tahun berturut-turut. Adapun sasarannya, yaitu semua warga Karawang. Terkecuali, anak-anak di bawah usia dua tahun dan orang tua yang usianya di atas 65 tahun.

Pemberian obat ini gratis. Warga bisa mendapatkannya langsung di puskesmas terdekat. Bahkan, sudah disebar ke setiap desa melalui bidan setempat. Dengan pengobatan ini, diharapkan bisa memutus mata rantai penularan penyakit fillaria ini.

"Selain KLB, wilayah kami juga merupakan endemis kaki gajah untuk Provinsi Jabar," katanya. (Baca juga: Seikat Petai untuk Menteri Khofifah).

Sementara itu, Programmer Pengandali Penyakit Bersumber Binatang (P2BB) Dinas Kesehatan Karawang, Dadang Wahyudin mengatakan, dari 51 penderita itu empat orang di antaranya telah meninggal dunia. Tetapi, keempat warga ini meninggal bukan disebabkan penyakit kaki gajah. Melainkan, karena faktor usia yang telah lanjut. "Jadi, yang masih kita awasi tinggal 47 penderita lagi," katanya.

Menurutnya, dari 30 kecamatan yang ada, 15 kecamatan di antaranya endemis penyakit kaki gajah. Adapun, penderita terbanyaknya terdapat di Kecamatan Pedes. Penyakit ini, terjadi saat penderita terinfeksi mikro fillaria.

Mikro fillaria merupakan cacing yang berukuran sangat kecil. Cacing tersebut dibawa oleh nyamuk. Semua jenis nyamuk bisa menjadi vektor (pembawa) mikro fillaria ini. Jadi, saat nyamuk pembawa mikro fillaria itu menggigit bagian tubuh, maka warga yang digigitnya bisa menjadi penderita penyakit kaki gajah. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement